Rasa ingin berbagi dan belajar menjadi inspirasi untuk memulai kehidupan dengan cinta dan kasih sayang. Sehingga dengan demikian tercapailah tujuan hidup manusia. Goresan pena merupakan awal untuk mencapai keindahan walaupun coretan tersebut hanyalah kumpulan goresan dari seorang anak manusia yang sangat fakir akan ilmu! Namun demikian, semoga goresan ini bermamfaat bagi penulis sendiri serta menjadi inspirasi untuk semua.

Kamis, 16 September 2010

Dampak Pemisahan Kelas Antara Santriwan dan Santriwati di Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa Ditinjau dari Prestasi Belajar


KATA PENGANTAR
               Segala puji dan syukur bagi Allah yang maha kuasa, karena dengan izin nyalah penulis telah dapat menyelesaikan Bahts Ilmi ini yang berjudul “Dampak Pemisahan Kelas Antara Santriwan dan Santriwati di Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa Ditinjau dari Prestasi Belajar” merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa. Salawat dan salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.
               Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak terutama kepada ayahanda dan ibunda penulis serta Ust Indra Suhendra yang telah membimbing dan mengarahkan penulis hingga selesainya Baths Ilmi ini, juga teman-teman, kerabat maupun keluarga yang telah memberikan dukungan dan sokongan dalam menyelesaikan Baths Ilmi ini sehingga berada dalam genggaman pembaca sekalian.
               Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa Baths Ilmi ini masih ada kekurangan dan kejanggalan, hal ini bukanlah penulis sengaja, tetapi keterbatasan ilmu dan pengalaman penulis dalam hal ini. Oleh karena itu penulis tidak menutup diri dari semua pihak untuk memberikan kritikan dan saran yang sehat demi kesempurnaan Baths Ilmi ini di masa mendatang.
               Akhirnya penulis ucapkan selamat membaca, semoga Baths Ilmi ini bermamfaat bagi penulis dan pembaca. Kepada Allah jualah penulis serahkan segalanya, semoga kita selalu mendapatkan Ridha dan Magfirah dari-Nya Amin……….
                                                                                                Banda Aceh, 25 Mai 2008
                                                                                                             
                                                                                                               Penulis
                                                                                                         Restu Andrian    



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
ABSTRAK...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................... iv
BAB I       PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1.  Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
1.2.  Tujuan Penelitian..................................................................... 3
1.3.  Metode Penelitian.................................................................... 4
BAB II      MENGAPRESIASIKAAN PRESTASI BELAJAR................ 5
A.    Makna Prestasi Belajar............................................................. 5
B.     Faktor Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa...... 6
1)      Faktor Intern....................................................................... 6
a. Faktor Bakat................................................................. 7
b.Faktor Minat................................................................. 8
c. Faktor Intelegensi......................................................... 8
2)      Faktor Ekstern.................................................................... 9
a. Lingkungan Keluarga................................................... 9
b.Lingkungan Sekolah..................................................... 11
BAB III    DAMPAK PEMISAHAN KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR SANTRI     13
1.1.  Rekapitulasi Hasil Penelitian................................................... 13
1.2.  Pembahasan............................................................................. 16
a.       Dampak Positif............................................................. 18
b.      Dampak Negatif........................................................... 18
BAB IV    PENUTUP.................................................................................... 20
A.    Kesimpulan............................................................................... 20
B.     Saran......................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 22
LAMPIRAN LAMPIRAN............................................................................ 23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................... 25



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
            Keluarga sebagai tempat bagi anak untuk pertama sekali mendapatkan pendidikan. Oleh karena itu keluarga sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak. Salah satu aspek dalam keluarga yang dapat berpengaruh langsung terhadap pendidikan anak adalah pergaulan dalam keluarga. Hal ihi merupakan factor dari luar diri anak yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kelanjutan pendidikan anak tersebut.
Hubungan anak dengan teman-temanya sebagai suatu eksistensi yang tidak dapat di pungkiri lagi, dimana anak selalu saling menggantungkan kebutuhan kepada teman-temanya.untuk lebih terpenuhi sangat tergantung pada keakraban dan kebersamaan. Pergaulan seorang anak sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan.
Dalam lingkungan pergaulan sekolah, secara langsung dan tidak langsung dapat dirasakan oleh anak-anaknya. Terutama dengan lawan jenisnya, baik di lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Bahkan dapat mendorong anak-anak untuk mempunyai nilai juang yang tinggi dalam bersekolah. Di pihak lain dapat mempengaruhi anak dalam sekolah adalah kurangnya persaingan antar lawan jenis mereka masing-masing, sehingga membuat anak malas dalam belajar, sebab setiap pembelajaran tidak adanya persaingan antar lawan jenis.
Sehubungan dengan hal di atas nampaknya bahwa belajar bersama, antara pria dan wanita sangat berpengaruh terhadap pendidikan di sekolah, maka kecenderungan persaingan akan terpenuhi. Tetapi apabila pembelajaran antara pria dan wanita tidak terpenuhi sehingga jangankan untuk meningkatkan persaingan, untuk masuk kelas sianakpun sudah tidak teratur,hal ini sangat berpengaruh dengan phiskologi sianak
Anak yang terbatas dan kekurangan dalam pergaulan seperti yang disebut di atas, maka besar kemungkinan menjurus kepada kurang berminat nya bersekolah. Karena anak tersebut merasa sempit untuk mengembangkan kecakapanya, sebab terbatasnya teman yang dibutuhkan. Sehubungan dengan pernyataan diatas W.A.Garungan menyebutkan bahwa:“keadaan sosial,ekonomi,keluarga,pendidikan,serta pergaulan tentunya mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anak. Apa bila kita pikirkan bahwa dengan adanya pergaulan yang cukup lingkungan material yang dihadapi oleh anak akan lebih luas, ia ia mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan beberapa kecakapan yang tidak bisa di kembangkan apabila tidak ada alat-alatnya serta orang yang mendukung”[1]     
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kurangnya pergaulan serta kurang nya teman yang dimiliki sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar anak dilingkungan sekolah, karena anak-anak di sekolah membutuhkan berbagai perlengkapan serta motifasi yang mendukung nya untuk menunjang proses belajar mengajar.
Terpenuhinya segala perlengkapan itu sangat tergantung pada baik atau tidak nya pergaulan anak dalam lingkungan sekolah maupun keluarga, sehingga dengan tidak baik nya anak dalam pergaulan maka kecenderungan pendidikan anak tidak berjalan dengan baik sebagaimana yang diinginkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang yang di jadikan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
*      Apakah Pemisahan Kelas antara Santriwan dan Santriwati di Dayah Madrasah Aliah Ruhul Islam Anak Bangsa akan berpengaruh terhadap Prestasi.
*      Apakah Pemisahan tersebut Berpengaruh terhadap Pergaulan dan Sikap Santri di Dayah Madrasah Aliah Ruhul Islam Anak Bangsa.
Atas dasar masalah penelitian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam penelitian ini dengan judul: “Dampak Pengaruh Pemisahan Kelas Antara santriwan dan Santriwati di Tinjau dari Prestasi Belajar”.



1.2  Tujuan Penelitian
            Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa pemisahan kelas bukan masalah spele yang bisa di abaikan begitu saja, karena wanita dan lelaki itu adalah suatu sistem kehidupan di mana satu sama lain di antara mereka saling membutuhkan.
            Namun dalam merangkul penelitian ini tujuan khusus sangat di perlukan supaya pembaca mengetahui tujuan ini:
*      Untuk mengetahui pemisahan kelas antara santriwan dan santriwati di Dayah Madrasah Aliah Ruhul Islam Anak Bangsa memberi pengaruh terhadap prestasi belajar
*      Melalui pembahasan ini penulis dapat memaparkan suatu karya pada pembaca.


1.3  Metode Peneliti
            Dalam membuat dan membahas baths ilmi ini, penulis menggunakan metode Deskriptif yaitu suatu metode untuk mengambarkan masalah yang sedang terjadi pada suatu tempat, sedangkan untuk memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang kongkrit penulis juga menggunakan metode Angket yaitu dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden yang telah disediakan beberapa kemungkinan jawaban untuk memudahkan responden memberikan data yang di butuhkan, disamping itu penulis juga menggunakan metode Library Research(Penelitian Perpustakaan) yaitu dengan cara membaca buku-buku yang mendukung bahts ilmi ini.




BAB III
 DAMPAK PEMISAHAN KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR SANTRI
1.1.  Rekapitulasi hasil Penelitian
Diperkirakan Pemisahan Kelas Antara Santriwan dan Santriwati mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar siswa. Sebab sanri ataupun siswa yang mempunyai nilai pergaulan yang tinggi diantara sesama mereka tentu saja mampu menyediakan dan menciptakan motifasi untuk belajar yang baik dan benar. Sebaliknya bagi siswa yang pergaulanya sangat sangat terbatas tentu cara berfikir serta motifasinya juga akan terbatas karena tidak didukung oleh faktor yang ada di sekeliling sianak tersebut yang mengakibatkan rendahnya prestasi sianak dalam menghasilkan prestasi dalam belajar.
Maka oleh karena itu perlu diteliti mengenai pemisahan kelas antara santriwan dan santriwati dan pengaruh terhadap prestasi belajar mereka di dalam lingkungan sekolah, karena prestasi belajar anak di pengaruhi oleh berbagai faktor pendukung salah satunya adalah pergaulan sianak dalam lingkunganya yang berkaitan erat dengan cara serta sistem belajar sianak yang berpengaruh pada prestasi belajar mereka.
Beberapa hasil data yang diambil serta dikutip dari beberapa ataupun sebagian santri yang menetap dan yang sedang menjalankan proses belajar mengajar di Dayah Madrasah Aliah Ruhul Islam Anak Bangsa. Yang disajikan dalam bentuk diagram diagram.
Pendapat santri di Dayah Madrasah Aliah Ruhul Islam Anak Bangsa tentang pemisahan kelas antara santriwan dan santriwati yang disajikan dalam bentuk diagram seperti berikut:

KELAS
SETUJU
TIDAK SETUJU
RAGU-RAGU
SANGAT SETUJU
I
28
7
5
2
II
7
21
11
9
III
19
32
9
0
Tabel 1: Hasil dari Pendapat Para Responden              















Sumber: Data dokumentasi dari Dayah Madrasah Aliah Ruhul Islam Anak Bangsa

           

Selain dari itu penulis juga melihat serta meneliti tentang pestasi santri setelah kelas antara santriwan dan santriwati dipisah di Dayah Madrasah Aliah Ruhul Islam Anak Bangsa sebagai berikut:

Tabel 2: Keadaan Prestasi Belajar Siswa
Kelas
Sebelum Kelas Dipisahkan
Sesudah Kelas Dipisahkan
Baik
Buruk
Biasa Saja
Baik
Buruk
Biasa Saja
II
40
20
10
45
10
15
III
50
5
25
50
5
25




Sumber: Data dokumentasi di Dayah Madrasah Aliah Ruhul Islam Anak Bangsa 2009.









Tabel 3: Nilai yang diraih Oleh Para Siswa.
No
Nilai yang di raih
Frekuensi
Persentase
1
2
3
4
5
5
6
7
8
9
1
5
10
7
4
3,33
23,33
4,00
26,67
6,67

Jumlah
Mean=  7,0
27
100,00

Berdasarkan hasil penelitian tentang prestasi siswa di Madrasah Aliah Ruhul Islam Anak Bangsa menunjukan bahwa sedikit sekali siswa ataupun responden yang menyatakan bahwa prestasi yang diperoleh menuruh ataupun memburuk.
            Akan tetapi ada beberapa siswa ataupun responden yang menyatakan prestasi mereka mulai meningkat ataupun membaik yaitu:
v  3,3% siswa yang prestasinya 5
v  23,33% siswa yang prestasinya 6
v  40,00% siswa yang prestasinya 7
v  26,67% siswa yang prestasinya 8
v  6,67% siswa yang prestasinya 9

            Prestasi yang diperoleh oleh siswa tidak semata dilihat dan di nilai dan dari peringkat yang diperoleh oleh siswa dikelas dan disekolah akan tetapi penulis menilai dan melihat prestasi tersebut dari segi nilai yang diperoleh selama proses belajar mengajar dan juga di tinjau dari kegiatan kegiatan estrakulikuler yang diadakan oleh pihak yang bersangkutan.
            Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara pemisahan kelas antara santriwan dan santriwati di Dayah Madrasah Aliah Ruhul Islam Anak Bangsa. Dengan prestasi prestasi belajar.   

1.2.  Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan bahwa pemisahan kelas antara santriwan dan santriwati di Dayah Madrasah Aliah Ruhul Islam Anak Bangsa tidak mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah. Hal ini di sebabkan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik itu faktor intern maupun faktor ektern. Kemungkinan bahwa prestasi belajar sianak dipengaruhi oleh faktor intern seperti bakat,minat,dan kemampuanya. Maka pemisahan kelas antara santriwan dan santriwati tidak begitu terpengaruh terhadap prestasi anak di sekolah.
Penelitian di atas, didukung oleh hasil penelitian yang penulis teliti di Dayah Madrasah Aliah Ruhul Islam Anak Bangsa Kabupaten Aceh Besar
Ternyata siswa yang kelasnya dipisah, tetapi ia mendapatkan nilai serta prestasi yang semakin meningkat dan berhasil dalam kelasnya. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama faktor kemauan,dan kemampuan anak itu sendiri serta tingkat kesadaran orang tuanya terhadap pendidikan sudah mulai tinggi.
Dan juga sering anak yang belajar satu kelas ataupun satu ruangan antara lelaki dan wanita, mereka gagal dalam mencapai prestasi belajar di sekolah. Hal ini disebabkan, karena adanya lawan jenis di sebuah ruangan yang sama, sehingga sianak mencari perhatian di dalam maupun luar kelas bahkan di dalam lingkungan sekolah melakukan hal hal yang menggagu proses belajar seperti:
·         Membuat Keributan di Kelas
·         Membolos
·         Merokok
·         Dan sebagainya.
Oleh karena itu bila santriwan dan santriwati belajar dalam satu kelas dan satu ruangan belum tentu sianak akan berhasil didalam mencapai prestasi bahkan di dalam dunia pendidikan sekalipun.  
A.    Dampak Positif
Hasil penelitian menunjukan bahwa pemisahan kelas dapat membawa dampak positif bagi santriwa dan santriwati di dayah madrasah aliah Ruhul Islam Anak Bangsa baik itu dari segi pendidikan maupun non pendidikan beberapa hal yang berdampak positif yaitu
·         Terjaganya pergaulan antara lawan jenis
·         Pembelajaran dikelas terasa nyaman karena tiada lawan jenis dalam kelas tersebut
·         Meningkatnya hasil belajar dan nilai dan lain sebagainya.
B.     Dampak Negatif
Dalam sebuah tindakan pasti akan ada akibat salah satunya merupakan dampak dari hasil pemisahan kelas di Ruhul Islam Anak Bangsa. Salah satu dampak dari pemisahan tersebut adalah
·         Kelas terasa sangat ribut terutama kelas santriwan
·         Tingkat kenakalan siswa bertambah
·         Sebuah kelas menjadi tidak berseni bahkan sangat kotor
·         Dan lain sebagainya.
Hal hal yang tersebut diatas merupakan sedikit dari dampak dampak yang di terjadi akibat pemisahan kelas antara santriwan dan santriwati di Ruhul Islam Anak Bangsa.
Pernyataan penulis diatas juga didukung oleh teori teori serta penelitian yang penulis ambil dan penulis hasilkan dari MAS Ruhul Islam Anak Bangsa.

 
















BAB II
MENGAPRESIASIKAN PRESTASI BELAJAR
  1. Makna Prestasi Belajar
            Sebelum penulis menjelaskan makna prestasi belajar terlebih dahulu penulis menjelaskan makna belajar. Belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu di antaranya adalah dengan dengan cara mengamati lingkungan dan alam sekitar serta kebiasaan-kebiasaan yang di alami. Maka ia telah mengalami proses belajar,pengertian belajar secara formal adalah suatu kegiatan yang diadakan secara berencana dan teratur untuk mendapatkan hasil yang di harapkan. Sehubungan dengan hal diatas Slamet mengatakan belajar adalah “suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”. Sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.”[2]
Dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa seseorang yang telah belajar, maka orang itu telah melakukan perubahan terhadap tingkah lakunya menuju arah yang lebih baik. Belajar akan mendapat hasil yang baik apabila belajar tersebut di lakukan dengan adanya dukungan, sarana dan prasarana pengajaran. Dalam hal ini prestasi adalah “hal yang telah di capai” menurut Slamet Prestasi Belajar adalah “ hasil yang telah di capai dari serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sadar oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan perubahan pengetahuan atau kemahiran yang ada di dalam dirinya”.[3] Prestasi belajar juga dapat disebut keberhasilan yang dapat dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan suatu aktifitas dalam belajar.
Untuk mencapai prestasi dan keberhasilan yang di inginkan seseorang harus melalui ataupun mengerjakan sesuatu hal yang mendukung orang tersebut untuk berhasil. Seseorang harus giat mengerjakan ataupun melaksanakan tugas yang di berikan oleh pembimbing untuk mendapatkan hasil yang lebih baik hasil yang di damba dambakan oleh seseorang.
Prestasi belajar yang di capai oleh masing masing individu berbeda antara satu dengan yang lainya. Oleh karena itu siswa yang berprestasi merupakan siswa yang dapat menunaikan kelebihan dalam bidang pelajaran tertentu. Siswa ini biasanya mempunyai dan memiliki daya pikir yang baik serta di dasarkan dengan kepercayaan diri yang tinggi. Prestasi belajar yang di tunjukan seseorang siswa merupakan indiktor yang menunjukan kesiapan untuk melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi. Tidak semua siswa memperoleh prestasi sebagaimana yang di harapkan, walaupun proses belajar mengajar di laksanakan pada waktu dan tempat yang sama. Karena mengenai prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung lainyan.

  1. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
1)    Faktor intern
Faktor intern merupakan “faktor yang timbul dari diri anak itu sendiri”.[4] Bagi seseorang anak dalam mencapai tujuan belajar. Faktor intern ini sangat besar pengaruh nya, tetapi sering kali tidak di sadari karena dianggap suatu keadaan dan juga kejadia biasa dan anak juga tidak menunjukan usaha untuk menghilangkan atau memperbaikinya. Faktor fisikologi juga termasuk faktor intern. Faktor ini dapat di bagi lagi menjadi beberapa faktor yaitu:
v  Faktor Bakat
v  Faktor Minat
v  Faktor Intelegensi


a.Faktor Bakat
Menegaskan tentang bakat bakat adalah “suatu potensi yang ada sejak lahir”[5]. Potensi ini memegang peranan penting dalam proses belajar dan hasi belajar seseorang. Jika bahan pelajaran yang di pelajari siswa sesuai dengan bakat nya, maka hasil yang di capai dalam belajar akan lebih baik, karena ia selalu senang dan terangsang ketika ia belajar. Seseorang akan berhasil apabila lingkungan yang di alami oleh seseorang sesuai dengan bakat yang dimilikinya demikian juga di dalam lingkup lapangan kerja, seseorang akan lebih berhasil jikalau ia bekerja di tempat yang sesua dengan bakat nya. 
Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, maka bagi para pendidik harus mengetahui bakat seseorang siswa dan dapat menempatkan siswa tersebut dalam belajar di sekolah sesuai dengan bakatnya. Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda beda antara satu dengan yang lainya. Seseorang memungkinkan untuk mendapat prestasi yang tinggi dalam mata pelajaran tersebut. Namun sebaliknya, apabila seseorang siswa mempunyai bakat, dan minat maka dapat mempermudah dirinya untuk belajar, sehingga kemungkinan ia mendapat prestasi yang tinggi.


b.Faktor Minat
Minat merupakan “suatu dorongan dari dalam diri manusia yang disadari pada pertimbangan pikiran dan perasaan pribadi seseorang, dorongan tersebut dapat menimbulkan kegiatan yang terarah untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan kehidupanya dalam hal ini khususnya kegiatan siswa untuk belajar. Minat yang tinggi cenderung untuk menyelesaikan kegiatan itu lebih kuat, sehingga keberhasilan yang akan dicapai relatif lebih memuaskan”[6]. Belajar akan lebih berhasil,bila bahan yang di pelajari menarik perhatian anak. Karena itu bahan yang dipilih sesuai dengan minat anak. Kurang nya minat anak akan menyebabkan kurangnya perhatian dan malas dalam belajar. Sehingga prestasi yang di peroleh akan menurun. Dengan demikian minat itu perlu diperhatikan dengan sunguh sunguh, karena dengan minat yang tinggi akan mempertinggi pula hasil belajar siswa yang di capai.
Dengan demikian jelaslah minat merupakan faktir yang sangat menentukan sukses tidaknya siswa dalam belajar. Oleh karena itu setiap anak mempunyai minat terhadap pelajaran yang di pelajarinya.   

c.Faktor Intelegensi
Dalam proses belajar mengajar yang perlu dipehatikan adalah bagaimana pengaruh tinggi rendahnya yang dapat dicapai oleh siswa. Intelegensi adalah “kesanggupan jiwa untuk menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat dalam suatu situasi yang baru”[7]. Intelegensi sangat berpengaruh terhadap kegiatan seseorang yang sedang belajar. Siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi kemungkinan akan berkembang dengan cepat dan pada setiap persoalan yang di hadapinya dapat di pecahkan dengan mudah, tanpa bantuan orang lain.


2)    Faktor Ekstern
“semenjak manusia lahir, maka sejak itulah ia bergaul dengan orang orang sekitarnya, pergaulan yang pertama adalah dengan keluarga, apabila anak itu beranjak lebih dewasa maka pergaulan tersebut adalah dengan masyarakat disekitarnya”. Faktor ekstern adalah “lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat yang juga menentukan prestasi belajar siswa”[8]  
Dengan demikian jelaslah faktor ektern adalah faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri sejak ia di lahirkan, berarti ia sudah berada dalam lingkungan terutama lingkungan keluarga, yang selanjutnya ia mengenal linkungan masyarakat dan sekolah yang kesemuanya itu dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar mengajarnya.

      a.Faktor Lingkungan Keluarga
      Pendidikan dalam keluarga merupakan tugas orang tua yang Krodati sejak anak itu lahir dan manusia pertama terdekat ialah ibunya. Ibulah yang memberi ilmu pengetahuan dasar kepada anaknya walaupun belum lengkap tetapi ini merupakan bekal anak dalam perkembangan selanjutnya, apa yang di berikan dalam rumah tangga ini merupakan tanggung jawab orang tua dalam hal ini si anak belum memiliki kesanggupan untuk memilih dan menilai sesuatu.peranan orang tua dalam melaksanakan tugas nya harus harus selalu memberikan nilai nilai baik dan buruk tentang sesuatu itu pada anak nya.
      Faktor kebutuhan keluarga sangat mempengaruhi perkembangan dan prestasi siswa. Suatu keluarga di katakan utuh bila keluarga itu masih lengkap. Tapi ada masalah bila ayah dan ibunya itu jauh,maka walaupun keluarga itu lengkap tetapi hubungan itu dapat di golongkan kepada keluarga tidak utuh di lain pihak apabila keluarga itu disertai dengan sering cek cok dan tindakan tindakan agresif, maka pendidikan anak terganggu. Keutuhan suatu keluarga merupakan suatu kunci bagi anak anak untuk mengembangkan serta meningkatkan prestasi belajar, karena keluarga itu kelompok sosial utama tempat sianak belajar. Suatu keluarga yang tidak utuh, atau ada tindakan tindakan yang keras terhadap anak yang dilakukan oleh orang tuanya. Akan mempengaruhi interaksi sosial yang dapat mengakibatkan kurangnya prestasi si anak.
      Dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari bahwa rusak nya moral generasi muda sebagai penerus bangsa merupakan suatu problem yang sukar dicari penyebabnya apakah pengaruh sekolah yang tidak cocok atau pendidikan rumah tangga/keluarga atau masyarakat di sekitar yang salah. Bila suatu keluarga kacau maka akan menghambat anak untuk menghasilkan prestasi dalam belajar,maka oleh karena itu suasana harus dapat di jaga dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi suatu keluarga yang baik. “Keadaan keluarga yang pecah akan menghambat dalam proses belajar, apabila keluarga selalu kacau akan menjadi gangguan mental bagi anak dan akan mengakibatkan prestasi belajar akan menurun. Oleh karena itu suasana keluarga harus selalu diatur sedemikian rupa sehingga menjadi keluarga yang baik”.[9]
      Demikian juga dengan fasilitas fasilitas belajar yang di butuhkan anak, fasilitas ini antara lain bangku dan meja belajar, buku buku bacaan, lampu belajar dan lain lain.fasilitas ini perlu di atur sedemikian rupa sehingga dalam belajar tidak mendapat hambatan hambatan namun fasilitas fasilitas ini kurang dapat di penuhi apabila sumber keuagan keluarga sangat kurang, sehingga kemungkinan anak anak akan mendapat kesulitan dalam belajar.
      Begitu juga hal nya denga suatu proses belajar di suatu sekolah, banyak siswa yang mendapat prestasi yang rendah. Rendah nya prestasi belajar ini belum dapat di tentukan secara pasti faktor penyebabnya. Faktor faktor tersebut adalah:
·         Guru
·         Sekolah
·         Keluarga
·         Dan Masyarakat sekitar
       Ada sementara orang tua yang kurang menyadari fungsi belajar anak tidak pernah memberikan keperluan keperluan anak dalam belajar seperti fasilitas belajar, bimbingan motifasi atau kurang memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan bakat yang di milikinya.

      b.Faktor Lingkungan Sekolah
      “Lingkungan tempat anak untuk mendapatkan pendidikan secara formal dan merupakan kelanjutan pendidikan anak di dalam lingkungan keluarga”.[10] Banyak anak anak yang memperoleh prestasi  belajar yang rendah, hal ini tidak bisa di tentukan dengan cepat penyebab rendah nya prestasi anak. Prestasi belajar anak di sekolah ditentukan oleh banyak faktor antara lain:
Ø  Faktor Guru yang Mengajar
Ø  Kurikulum
Ø  Pengajaran
Ø  Dan Metode yang di gunakan.
      Sekolah yang dilengkapi dengan peralatan yang lenkap akan membantu siswa dalam belajar, selain dari pada itu sekolah merupakan tempat anak menuntut ilmu secara formal yang harus di rasakan oleh semua anak. Sekolah mempunyai peranan untuk mengembangkan potensi potensi yang dimiliki oleh anak agar kelak berhasil menjalankan tugas tugas kehidupan sebagai manusia pada setiap sekolah guru guru mengajar berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan keterampilan materi yang di tampilkan dan di ajarkan oleh guru guru berdasarkan kurikulum yang telah di tetapkan oleh pemerintah dan dari guru itu sendiri. Melalui kurikulum sebagai pedoman para guru untu menyampaikan pelajaran pada siswa siswa sebagai informasi pengetahuan.
      Keadaan sekolah yang ruang belajarnya serasi,tertib, tenang dan siswa siswa disiplin serta mematuhi segala peraturan yang berlaku di sekolah tersebut,akan dapat menghasilkan kelancaran belajar yang baik. Lingkungan sekolah yang acak acakan, keadaan sekolah yang tidak teratur,siswa yang sering ribut dan tidak disiplin, maka prestasi belajar yang di inginkan akan sangat sukar untuk dicapai oleh para siswa tersebut.  





DAFTAR PUSTAKA


W.A.Garunggan. 1986, Materi Dalam Pergaulan.
Slamet. 1991, Metode Belajar dan Kesulitan Kesulitanya, Bandung: Tarsito
I.P.Simanjuntak, 1975, Pengantar Psiskologi perkembangan, Aksara Baru: Jakarta
Winkel, 1983, Psiskologi pendidikan dan evaluasi belajar, penerbit PT. Gramedia jakarta
Tim Penyusun, 1991, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Penerbit Balai Pustaka.
Perquin, Dkk, 1982, Pengaruh Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak, Bulan Bintang : Jakarta
Agus Sujanto, 1990, Psiskologi perkembangan, Aksara baru: jakarta
Lubis Arsyat,M.H. 1983, Pengaruh sosial ekonomi keluarga terhadap pendidikan anak. Penerbit bulan bintang jakarta.
Suryabrata, 1984, Pengantar interaksi belajar mengajar,Tarsito Bandung.


[1] W.A.Garungan.1986. Materi dalam Pergaulan, hal 103
[2] Slamet.1991.metode belajar dan kesulitan kesulitanya.tarsito:bandung.Hal.2.
[3] Ibid. hal.10.
[4] Lubis Arsyat. Pengaruh sosial ekonomi keluarga terhadap pendidikan anak, bulan bintang jakarta.  Hal 37.
[5] Suryabrata,1984. Pengantar interaksi belajar mengajar, tarsito Bandung. Hal 35.
[6] Zakiah Darajat, 1985. Hal 67.
[7] Agoes sujanto, 1990. Psiskologi perkembangan, Tarsito Bandung. Hal 19.
[8] I.P.Simanjuntak.Pengantar Psiskologi Perkembangan,Aksara Baru,Jakarta.1975.hal.39.
[9] Agoes soejanto. 1990. Psiskologi perkembangan, Aksara baru,jakarta. Hal.48
[10] Winkel.1983.Psiskologi pendidikan dan evaluasi belajar. Gramesia jakarta. hal.28.
Share:

Blogger Themes

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Blogger Tricks

BTemplates.com