Imam Al-Ghazali
mengklasifikasikan nikmat yang terdapat di dunia yang di berikan kepada umat
manusia di golongkan menjadi empat pembagian, adapun pembagian tersebut adalah:
1.
Nikmat
atas makan
Makan merupakan
kebutuhan bagi setiap makhluk hidup, tanpa makan manusia mustahil akan bertahan
hidup di permukaan bumi ini. Al –Ghazali menggaris bawahi bahwa kenikmatan makan
di dunia yang di berikan oleh Allah di dunia ini sangat-lah kecil dan sedikit,
akan tetapi karena makan manusia rela meninggalkan kewajiban terhadap ilahi
rabbi.
Kenikmatan makan yang
diberikan oleh Allah kepada manusia di dunia hanya secuil saja, kenikmatan itu
hanya di rasa pada tenggorokan, yang tidak lebih dari 10 cm saja, selebih nya
tidak ada, setelah melewati tenggorokan dan makanan tersebut sampai di perut
maka tiada beda lagi makanan yang nikmat dengan yang tidak, tidak ada beda lagi
rasa buah anggur dengan jengkol, tidak ada perbedaan lagi rasa ayam dengan
ikan, begitulah seterus nya.
2.
Nikmat
Minum
Hampir sama dengan
nikmat makan nikmat minum juga hanya sedikit diberikan oleh Allah kepada
manusia di dunia ini, setelah sampai di perut manusia tiada perbedaan antara
jus stoberi dengan air putih, tidak ada beda rasa air sumur dengan rasa air
kelapa, semuanya sama ketika sampai di perut yang indah ini.
3.
Hubungan
suami istri
Nikmat yang ketiga
menurut imam Al-Ghazali adalah nikmat Jima’,
menurut Al-Ghazali nikmat Jima’ yang
di berikan kepada manusia di dunia juga
sangat sedikit yakni ketika inzal mani,
kenikmatan tersebut hanya beberapa menit saja dirasakan oleh manusia.
4.
Nikmat
tidur
Selanjutnya nikmat yang
diberikan kepada manusia di dunia adalah nikmat tidur, ini pun sangat sedikit
diberikan oleh Allah kepada manusia, kenikmatan tersebut hanya ketika manusia
mengantuk dan ingin tidur, nikmat nya hanya 2 atau 3 menit setelah membaringkan
badan di tempat tidur, akan tetapi setelah manusia tertidur tidak ada perbedaan
tidur di atas kasur yang empuk dengan tidur diatas lantai yang hanya beralaskan
sehelai tikar.
Akan tetapi menurut
imam Al-Ghazali karena sedikit kenikmatan yang diberikan oleh Allah di dunia
ini manusia telah melupakan segala nya, termaksud kenikmatan kelak di hari
akhir, yaitu nikmat di surga. Karena mengejar kenikmatan dunia yang hanya
secuil manusia telah melupakan kewajiban mereka di dunia.
Maka oleh sebab itu
semoga kita tidak terlena dengan nikmat yang hanya sedikit ini, semoga kita mendapatkan kenikmatan di dunia dan kelak
mendapat kenikmatan di surga yang dengan cara beriman kepada Allah. Amin.