Rasa ingin berbagi dan belajar menjadi inspirasi untuk memulai kehidupan dengan cinta dan kasih sayang. Sehingga dengan demikian tercapailah tujuan hidup manusia. Goresan pena merupakan awal untuk mencapai keindahan walaupun coretan tersebut hanyalah kumpulan goresan dari seorang anak manusia yang sangat fakir akan ilmu! Namun demikian, semoga goresan ini bermamfaat bagi penulis sendiri serta menjadi inspirasi untuk semua.

Selasa, 27 November 2012

Pemilihan kepemimpinan pada masa Khulafaur Rasyidin


Model- model pemilihan kepemimpinan pada masa Khulafaur Rasyidin
o   Model pemilihan Abu Bakar sebagai khalifah
Semasa hidup nya, Rasulullah tidak pernah menitipkan pesan dan menunjuk siapa kelak yang akan menjadi pengganti dan penerus atas kepemimpinan-nya, sehingga sepeninggal beliau terjadilah beberapa perselisihan ketika proses pengangkatan khalifah khusus nya antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar, dan pada akhirnya setelah dilakukan musyawarah ditemukan sebuah kesepakatan bersama.
Sepeninggal Rasulullah Abu Bakar menjadi khalifah penggantinya dengan cara Demokrasi/Musyawarah/Konsensus antara kaum Anshar dan Muhajirin. Adapun dasar kesepakatan tersebut adalah:
a.       Abu Bakar adalah orang pertama orang yang mengakui peristiwa Isra’ Mikraj.
b.      Beliau juga orang yang ikut bersama Rasulullah SAW ketika hijrah ke Yastrib.
c.       Ia juga orang yang sangat gigih dalam melindungi orang yang memeluk agama Islam dan ketika Rasulullah SAW sakit, Abu Bakar menggantika nya sebagai imam.
Adapun proses pemilihan nya adalah, pada awalnya kaum Anshar menawarkan Saad bin Ubadah sebagai khalifah dari golongan mereka, dan Abu Bakar menawarkan Umar bin Khatab dan Abu Ubaidah serta berkata kaum Muhajirin telah di istimewakan oleh Allah SWT karena pada permulaan Islam mereka telah mengakui Muhammad sebagai nabi dan tetap bersamanya dalam situasi apapun, sehingga pantaslah khalifah muncul dari kaum Muhajirin.
Dan kemudian Umar menolak usulan dari Abu Bakar dan berkata Abu Bakarlah yang pantas menjadi khalifah dari kaum Muhajirin, dan setelah sekian lama perdebatan akhirnya keputusan jatuh kepada Abu Bakar dan Umar mengucapkan sumpah setianya lalu diikuti oleh Saad bin Ubadah dan diikuti oleh seluruh umat Islam.
o   Model pemilihan Umar bin Khatab sebagai khalifah
Adapun pemilihan Umar bin Khatab sebagi berikut:
a.      Penunjukan Abu Bakar dengan persetujuan rakyat
Abu Bakar sebagai khalifah pertama menunjuk Umar sebagi khalifah penggantinya, penunjukan tersebut berdasarkan dengan bertanya kepada Abdurrahman bin Auf, Ustman bin Affan, Asid bin Hudhair Al-Anshary, Said bin Zaid serta sahabat-sahabatnya dari kaum Muhajirin dan Anshar. Pada umumnya mereka setuju dengan Abu Bakar dan kemudian disetujui oleh kaum muslim dengan serempak.
b.      Proses pemilihan
Ketika Abu Bakar dalam keadaan sakit ia menyeru kepada Ustman bin Affah untuk menulis wasiat yang mana menunjuk Umar bin Khatab sebagai penggantinya dengan maksud agar ketika sepeninggal beliau tidak ada kemungkinan perselisiahan di kalangan umat Islam untuk masalah khalifah.
Kebijakan Abu Bakar tersebut ternyata diterima oleh masyarakat yang segera secara beramai-rama membaiat Umar sebagai khalifah, sehingga keputusan tersebut bukan keputusan Abu Bakar sendiri namun persetujuan umat muslim semua.
o   Model pemilihan Ustman bin Affan
1.      Berdasarkan kesepakatan dewan majelis dan pengumutan suara terhadap dua calon khalifah
Berbeda dengan Umar bin Khatab, pemilihan Ustman berdasarkan kepada konsensus dewan pemilihan khalifah dan juga terdapat dua kandidat kuat yaitu Ustman bin Affan dan juga Ali bin Abi Thalib yang mana pada akhrnya terpilihlah Ustman sebagai khalifah.
2.      Proses pemilihan
Sebelum Umar wafat karena ditikam oleh seoram budak Persia ia telah membentuk sebuah dewan formatur yang bertugas untuk memilih khalifah baru, dewan tersebut terdiri dari Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Saad bin Abi Waqqas.
Setelah Umar bin Khatab wafat dewan yang telah dibentuk tersebut mengadakan rapat, dan dari keenam dewan tersebut empat diantaranya mengundurkan diri dan tinggallah dua calon kuat yakni, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Namun demikian karena kedua orang yang sangat mulia ini tidak gila terhadap kekuasaan dan jabatan mereka saling menuding dan beranggapan bahwa mereka tidak lebih baik dari lawannya, sehingga Ali menunjuk Ustman sebagai khalifah dan begitu juga sebaliknya.
Kerena kejadian tersebut Abdurrahman bin Auf meminta kepada dewan formatur agar rapat ditunda, dengan tujuan menanyakan persetujuan masyarakat ketika itu. Dan pada akhirnya Ustman yang menjadi khalifah pengganti Umar bin Khatab.
o   Model pemilihan Ali bin Abi Thalib
Secara umum dasar pemilihan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah sama dengan pemilihan Ustman bin Affan, hanya saja calon pada masa ini hanya Ali yang menjadi calon tunggal dari dewan pemilihan khalifah.
Adapun proses awal terjadinya pemilihan Ali bin Abi Thalib adalah sebagai berikut:
a.       Pada awalnya Ali menolak untuk diangkat menjadi khalifah, karena melihat dari berbagai sisi dan berbagai pertimbangan pada akhirnya beliau menyutujuinya.
b.      Namun demikian, terpilihnya Ali sebagai khalifah menyisakan beberapa kelompok pemberontak, yang menuntut agar pembunuhan Ustman bin Affan diusut dan pembunuhnya dihukum.

Note: Kumpulan dan ringkasan dari berbagai buku.
By. Restu A.
Share:

1 komentar:

  1. subhanallah sangat bermanfaat sekali. izin copas buat bahan belajar UAS kuliah ane.. ^_^
    kunjungi juga blog ane jk berkenan mujahidekonom.blogspot.com

    BalasHapus

saya masih belajar mohon maaf bila bnyak salah dan kekurangan.

Blogger Themes

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Blogger Tricks

BTemplates.com