Model- model pemilihan kepemimpinan pada masa Khulafaur
Rasyidin
o
Model pemilihan Abu Bakar sebagai khalifah
Semasa
hidup nya, Rasulullah tidak pernah menitipkan pesan dan menunjuk siapa kelak
yang akan menjadi pengganti dan penerus atas kepemimpinan-nya, sehingga
sepeninggal beliau terjadilah beberapa perselisihan ketika proses pengangkatan
khalifah khusus nya antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar, dan pada akhirnya
setelah dilakukan musyawarah ditemukan sebuah kesepakatan bersama.
Sepeninggal
Rasulullah Abu Bakar menjadi khalifah penggantinya dengan cara
Demokrasi/Musyawarah/Konsensus antara kaum Anshar dan Muhajirin. Adapun dasar
kesepakatan tersebut adalah:
a. Abu
Bakar adalah orang pertama orang yang mengakui peristiwa Isra’ Mikraj.
b. Beliau
juga orang yang ikut bersama Rasulullah SAW ketika hijrah ke Yastrib.
c. Ia
juga orang yang sangat gigih dalam melindungi orang yang memeluk agama Islam
dan ketika Rasulullah SAW sakit, Abu Bakar menggantika nya sebagai imam.
Adapun
proses pemilihan nya adalah, pada awalnya kaum Anshar menawarkan Saad bin
Ubadah sebagai khalifah dari golongan mereka, dan Abu Bakar menawarkan Umar bin
Khatab dan Abu Ubaidah serta berkata kaum Muhajirin telah di istimewakan oleh
Allah SWT karena pada permulaan Islam mereka telah mengakui Muhammad sebagai
nabi dan tetap bersamanya dalam situasi apapun, sehingga pantaslah khalifah
muncul dari kaum Muhajirin.
Dan
kemudian Umar menolak usulan dari Abu Bakar dan berkata Abu Bakarlah yang
pantas menjadi khalifah dari kaum Muhajirin, dan setelah sekian lama perdebatan
akhirnya keputusan jatuh kepada Abu Bakar dan Umar mengucapkan sumpah setianya
lalu diikuti oleh Saad bin Ubadah dan diikuti oleh seluruh umat Islam.
o
Model pemilihan Umar bin Khatab
sebagai khalifah
Adapun
pemilihan Umar bin Khatab sebagi berikut:
a.
Penunjukan
Abu Bakar dengan persetujuan rakyat
Abu
Bakar sebagai khalifah pertama menunjuk Umar sebagi khalifah penggantinya,
penunjukan tersebut berdasarkan dengan bertanya kepada Abdurrahman bin Auf,
Ustman bin Affan, Asid bin Hudhair Al-Anshary, Said bin Zaid serta
sahabat-sahabatnya dari kaum Muhajirin dan Anshar. Pada umumnya mereka setuju
dengan Abu Bakar dan kemudian disetujui oleh kaum muslim dengan serempak.
b.
Proses
pemilihan
Ketika
Abu Bakar dalam keadaan sakit ia menyeru kepada Ustman bin Affah untuk menulis
wasiat yang mana menunjuk Umar bin Khatab sebagai penggantinya dengan maksud
agar ketika sepeninggal beliau tidak ada kemungkinan perselisiahan di kalangan
umat Islam untuk masalah khalifah.
Kebijakan
Abu Bakar tersebut ternyata diterima oleh masyarakat yang segera secara
beramai-rama membaiat Umar sebagai khalifah, sehingga keputusan tersebut bukan
keputusan Abu Bakar sendiri namun persetujuan umat muslim semua.
o
Model pemilihan Ustman bin Affan
1.
Berdasarkan
kesepakatan dewan majelis dan pengumutan suara terhadap dua calon khalifah
Berbeda
dengan Umar bin Khatab, pemilihan Ustman berdasarkan kepada konsensus dewan
pemilihan khalifah dan juga terdapat dua kandidat kuat yaitu Ustman bin Affan
dan juga Ali bin Abi Thalib yang mana pada akhrnya terpilihlah Ustman sebagai
khalifah.
2.
Proses
pemilihan
Sebelum
Umar wafat karena ditikam oleh seoram budak Persia ia telah membentuk sebuah
dewan formatur yang bertugas untuk memilih khalifah baru, dewan tersebut
terdiri dari Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah,
Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Saad bin Abi Waqqas.
Setelah
Umar bin Khatab wafat dewan yang telah dibentuk tersebut mengadakan rapat, dan
dari keenam dewan tersebut empat diantaranya mengundurkan diri dan tinggallah
dua calon kuat yakni, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Namun demikian
karena kedua orang yang sangat mulia ini tidak gila terhadap kekuasaan dan
jabatan mereka saling menuding dan beranggapan bahwa mereka tidak lebih baik
dari lawannya, sehingga Ali menunjuk Ustman sebagai khalifah dan begitu juga
sebaliknya.
Kerena
kejadian tersebut Abdurrahman bin Auf meminta kepada dewan formatur agar rapat
ditunda, dengan tujuan menanyakan persetujuan masyarakat ketika itu. Dan pada
akhirnya Ustman yang menjadi khalifah pengganti Umar bin Khatab.
o
Model pemilihan Ali bin Abi Thalib
Secara
umum dasar pemilihan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah sama dengan pemilihan
Ustman bin Affan, hanya saja calon pada masa ini hanya Ali yang menjadi calon
tunggal dari dewan pemilihan khalifah.
Adapun
proses awal terjadinya pemilihan Ali bin Abi Thalib adalah sebagai berikut:
a. Pada
awalnya Ali menolak untuk diangkat menjadi khalifah, karena melihat dari
berbagai sisi dan berbagai pertimbangan pada akhirnya beliau menyutujuinya.
b. Namun
demikian, terpilihnya Ali sebagai khalifah menyisakan beberapa kelompok
pemberontak, yang menuntut agar pembunuhan Ustman bin Affan diusut dan
pembunuhnya dihukum.
Note: Kumpulan dan ringkasan dari berbagai buku.
By. Restu A.