1. Bersuci merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Di antara bersuci yang menjadi kewajiban dalam kaitan dengan ibadah adalah: Wudhu’, Ghusl, dan Tayammum!
a. Jelaskan makna Wudhu’, Ghusl, dan Tayammum baik secara harfiah maupun istilah syara’.
b. Tulislah satu dalil dari ayat al-Qur’an tentang Wudhu’, Ghusl, dan Tayammum.
c. Tulislah sebuah hadits tentang cara bertayammum yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Jawab:
a. Wudhu’ menurut bahasa berarti cahaya (dhau’ atau nur). Karena di akhirat nanti semua anggota wudhu’ akan memancarkan cahaya.
Menurut istilah syara’, wudhu’ adalah membasuh anggota badan yang ditetapkan sebagai anggota wudhu’ dengan air yang suci dan menyucikan untuk menghilangkan hadats kecil, dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala.
Ghusl artinya mandi, yaitu meratakan air keseluruh tubuh dari ujung rambut sampai ke ujung kaki dengan niat menghilangkan hadats besar. Jadi yang di maksud mandi di sini adalah mandi junub (janabah) dengan niat menghilangkan hadats besar.
Tayammum menurut bahasa berarti Al-Qashdu (sengaja atau tujuan tertentu). Sedangkan menurut istilah syara’, tayammum adalah sengaja mencari debu untuk mengusap wajah dan kedua tangan sebagai pengganti wudhu’ untuk melaksanakan shalat. Dengan kata lain, tayammum adalah mengusap wajah dan kedua pergelangan tangan dengan debu yang suci sebagai pengganti wudhu’ atau mandi.
b. Dalil tentang wudhu’ pada surat Al-Maidah: 6
$pkš‰r'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä #sŒÎ) óOçFôJè% ’n<Î) Ío4qn=¢Á9$# (#qè=Å¡øî$$sù öNä3ydqã_ãr öNä3tƒÏ‰÷ƒr&ur ’n<Î) È,Ïù#tyJø9$# (#qßs|¡øB$#ur öNä3Å™râäãÎ/ öNà6n=ã_ö‘r&ur ’n<Î) Èû÷üt6÷ès3ø9$# 4 ÇÏÈ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki”,
Dalil tentang Ghusl pada surat Al-Maidah: 6, dan surat An-Nisa’: 43
Ÿwur $·7ãYã_ žwÎ) “ÌÎ/$tã @@‹Î6y™ 4Ó®Lym (#qè=Å¡tFøós?
“….(jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi”. (an-Nisa` : 43)
Dalil tentang Tayammum pada surat Al-Maidah: 6, dan surat An-Nisa’: 43
bÎ)ur LäêYä. #ÓyÌó£D ÷rr& 4’n?tã @xÿy™ ÷rr& uä!$y_ Ó‰tnr& Nä3YÏiB z`ÏiB ÅÝͬ!$tóø9$# ÷rr& ãLäêó¡yJ»s9
uä!$|¡ÏiY9$# öNn=sù (#r߉ÅgrB [ä!$tB (#qßJ£Ju‹tFsù #Y‰‹Ïè|¹ $Y7ÍhŠsÛ (#qßs|¡øB$$sù öNä3Ïdqã_âqÎ/ öNä3ƒÏ‰÷ƒr&ur 3
¨bÎ) ©!$# tb%x. #‚qàÿtã #·‘qàÿxî ÇÍÌÈ
Artinya:
“Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air. Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun”. (an-Nisa` : 43)
c. Hadist cara bertayammum yang di ajarkan oleh Rasul
اجنبن فلم اصب المـاءفـتمعـكـت فى الصعـيـد وصلـيـت, فـذكـرت ذلك للنبي صلى الله
عليه وسلم فـقـال : انما يكفـيـك هـكذا. وضرب النبي صلى الله عليه وسلم بكفيه الارض
ونفخ فيـهما ثـم مسح بـهما وجهه وكـفـيه.
Artinya:
“Saya berjunub, dan tidak memperoleh air. Karena itu saya pun berguling-guling di atas tanah, lalu saya sembahyang. Hal itu saya terangkan kepada Nabi. Maka beliau berkata: Sebenarnya cukup bagi engkau begini. Dan Nabi pun memukul tanah dengan dua telapak tangannya, kemudian beliau meniup pada keduanya. Setelah itu beliau menyapu mukanya dan dua telapak tangannya”. (H.R. Ahmad, Al Bukhari dan Muslim dari Ibn Yasir.
2. Puasa sunat sangat besar hikmah dan manfaatnya bagi yang mau melakukannya. Ada beberapa macam puasa sunat yang biasa dilakukan oleh Rasulullah!
a. Apa alasan Rasulullah melakukan puasa sunat setiap hari Senin dan Kamis!
· Karena Hari Ketika Amal Para Hamba Diperiksa
· Hari Dibukakannya Pintu-Pintu Surga
· Senin, Hari Kelahiran dan Diutusnya Nabi Muhammad saw.
· Keutamaan Lain Yang Dimiliki Hari Kamis Dalam hadits riwayat Ibnu Jarir, dari Abu Bakar r.a, Rasulullah saw. Bersabda yang artinya:
“Allah menciptakan bumi pada hari Ahad dan Senin. Dia menciptakan gunung-gunung pada hari selasa. Dia menciptakan kota-kota, makanan kekuatan, sungai-sungai, kemakmuran, dan kerusakannya pada hari Rabu. Dan Dia menciptakan langit dan Malaikat pada Hari Kamis sampai tiga saat, maksudnya dari hari Jum’at”.
Dalam riwayat yang lain disebutkan, Rasulullah saw. Bersabda yang artinya:
“Berpagi-pagilah kalian dalam mencari Ilmu, sungguh aku telah meminta kepada Rabb-ku agar memberi keberkahan umatku diwaktu pagi mereka. Dan Dia menjadikan keberkahan itu pada Hari Kamis.” (H.R. Thabrani)
Berdasarkan hadits-hadits tersebut diatas , maka disunnahkan bagi seorang Muslim untuk berpuasa pada dua hari ini, sebagai puasa tathawwu’ (Sunnah).
b. Mengapa diharamkan berpuasa pada hari raya Idul Adha dan hari-hari Tasyriq (kemukakan dalil dari hadis)!
Karena pada hari raya atau hari tsyriq merupakan hari untuk bersenag-senang, minum-minum, serta makan-makan bagi umat islam, sesuai dengan hadist Rasulullah Saw yang artinya: “Dari Abu Hurairah ra bahwa mengutus Abdullah bin Huzaifah keliling Mina; Janganlah kamu puasa pada hari-hari ini (tasyrik), sebab ini adalah hari-hari makan dan minum serta hari zikir kepada Allah Swt.” (HR. Ahmad dengan isnad jayyid).
“Dari Ibnu Abbas ra bahwa mengutus seseorang untuk mengumumkan berita, Janganlah kamu puasa pada hari-hari ini (tasyrik), sebab ini adalah hari-hari makan dan hari-hari jima’ (hubungan suami istri).” (HR. Ahmad dengan isnad jayyid).
c. Mengapa Rasulullah lebih banyak melakukan puasa sunat di bulan Sya’ban dibandingkan bulan-bulan yang lain (kemukakan alasan dari hadis)!
Ketika Rasulullah ditanya oleh Usamah bin Zaid kenapa beliau banyak berpuasa dibulan sa’ban beliau menjawab:“Puasa dibulan sya’ban lebih utama daripada puasa dibulan-bulan haram, dan sebaik-baik amalan sunnah adalah yang dilakukan ketika dekat dengan bulan suci ramadhan baik sebelum maupun sesudahnya, maka puasa pada bulan ini kedudukannya seperti sunnah-sunnah rawatib sebelum atau sesudah fardhu dan berfungsi untuk melengkapi jika ada kekukarang pada amalan fardhu tersebut”.
Demikian pula puasa sebelum dan sesudah ramadhan memiliki keutamaan lebih dibanding puasa-puasa lain yang bersifat mutlak atau umum. Oleh karena itu puasa yang dilakukan ketika sudah mendekati ramdhan lebih utama disbanding puasa-puasa yang dilakukan jauh dari bulan suci ini”.
Sabda rasulullah yang menyebutkan bahwa bulan sya’ban ini banyak dilalaikan oleh manusia menunjukan akan dianjurkannya kita untuk menggunakan waktu untuk ketaatan disaat manusia banyak melalaikannya, sebagaimana kita dianjurkan untuk banyak berdzikir dipasar diamana kebanyakan orang ditempat tesebut lalai akan akhirat dan disibukkan dengan urusan duniawi.
3. Shalat sunnah banyak macamnya, ada yang sunnah mu’akkadah dan ghairu mu’akkadah!
a. Sebutkan shalat-shalat sunat rawatib yang tergolong sunnah mu’akkadah dan ghairu mu’akkdah!
Shalat sunah mu’akkadah yaitu sholat rawatib yang sangat diutamakan (yang tingkat kesunahannya lebih tinggi, karena Rasulullah saw dahulu sering melakukannya). Sholat sunnah rawatib muakkad ini diantaranya adalah sholat sunnah yang dilakukan pada waktu:
a) Sebelum shubuh dua rokaat
b) Sebelum dhuhur dua rokaat
c) Sesudah dhuhur dua rokaat
d) Sesudah maghrib dua rokaat
e) Sesudah isya dua rokaat
shalat sunah ghairu mu’akkadah Yaitu sholat sunnah rawatib yang tidak terlalu diutamakan diantaranya adalah:
· Dua rakaat sebelum sholat Ashar
· Dua rakaat sebelum sholat Maghrib
· Dua rakaat sebelum sholat Isya.
b. Shalat sunat malam (qiyam al-lail) adalah sunnah yang paling utama selain shalat fardhu lima waktu, tulislah satu dalil dari hadis tentang keutamaan tersebut!
Terdapat pada surat Al-Isra’ ayat 79. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu adalah qiyamul lail (sholat di tengah malam).” (Muttafaqun ‘alaih).
c. Jelaskan apa yang dimaksud dengan shalat sunat Khusufain dan terangkan pula cara pelaksanaannya sesuai dengan sunnah Rasulullah!
Pengertian sholat kusuf adalah shalat gerhana yaitu shalat yang dikerjakan dengan tata cara dan gerakan tertentu, ketika hilang cahaya matahari atau bulan atau hilang sebagiannya.
Cara Melaksanakan Salat Kusufain:
1. Apabila terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan, maka dilaksanakan salat kusuf dan Imam menyerukan ash-shalatu jami‘ah. Salat kusuf dilaksanakan berjamaah, serta tanpa azan dan tanpa iqamah.
Dasarnya adalah hadis ‘Aisyah yang dikutip terdahulu di mana Imam menyerukan salat berjamaah, dan dalam hadis itu tidak ada azan dan iqamah.
2. Salat kusufain dilakukan dua rakaat yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan rukuk, qiyam dan sujud dua kali pada masing-masing rakaat.
3. Pada masing-masing rakaat dibaca al-Fatihah dan surat panjang dengan jahar (oleh imam).
4. Setelah membaca al-Fatihah dan surat, diucapkan takbir, kemudian rukuk dengan membaca tasbih yang lama, kemudian mengangkat kepala dengan membaca sami‘allahu liman hamidah, rabban wa lakal-hamd, kemudian berdiri lurus, lalu membaca al-Fatihah dan surat panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama, kemudian bertakbir, lalu rukuk sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singgkat dari yang pertama, kemudian bangkit dari rukuk dengan membaca sami‘allahu liman hamidah rabbana wa lakal-hamd, kemudian sujud, dan setelah itu mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama.
5. Shalat Jum’at diwajibkan khusus untuk kaum laki-laki yang sudah aqil-baligh secara berjama’ah!
a. Jelaskan sejarah ringkas perintah melakukan shakat Jum’at pertama kali (tahun berapa)!
Shalat jumat pertama sekali dikerjakan oleh Rasulullah Saw di Mandinah, pada waktu beliau hikrah dari Mekah ke Madinah, yaitu ketika tiba di kubah. Shalat jumat pertama sekali di kerjakan di kampung ‘Amru bin’Auf. Rasulullah sampai di qubah pada hari senin dan tinggal sampai hari kamis, selama waktu itu beliau mendirikan mesjid untuk sembahyang. Jadi pada hari Senin, 12 Rabiul awal 1 H, kala terik matahari di musim panas di penggal terakhir (tanggal 23) bulan September 622 M adalah hari pertama rasul sampai di Quba jadi shalat jumat pertama sekali pada tanggal 16 Rabiul awal pada tahun yang sama.
b. Tulislah satu dalil dari al-Qur’an tentang kewajiban shalat Jum’at dan kemukakan pula dalil dari hadis Rasulullah tentang kelompok yang tidak diwajibkan shalat Jum’at!
Dalil Al-Quran tentang shalat jumat terdapat pada surat Al-Jumah ayat 9
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) š”ÏŠqçR Ío4qn=¢Á=Ï9 `ÏB ÏQöqtƒ ÏpyèßJàfø9$# (#öqyèó™$$sù 4’n<Î) Ìø.ÏŒ «!$# (#râ‘sŒur yìø‹t7ø9$# 4 öNä3Ï9ºsŒ ׎öyz öNä3©9 bÎ) óOçGYä. tbqßJn=÷ès? ÇÒÈ
Artinya:
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari jumat, maka bersegeralah kamu pada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (Al-Jumu’ah:9)
Dari Thariq bin syihab, dari Nabi Saw, beliau bersabda:
Artinya:
“Shalat Jumat dengan berjamah wajib bagi setiap Muslim kecuali empat orang; hamba sahaya, wanita, anak-anak, atau orang sakit”.
c. Terangkan bagaimana cara berkhutbah Jum’at dan kemukakan satu dalil dari hadis tentang kewajiban mendengar khutbah!
Dalam berkhutbah Rasulullah SAW juga memberikan pedoman. Pedoman dan cara itu sebagai berikut:
· Lama Berkhutbah
Ammar bin Yasir berkata : "Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah seseorang, merupakan tanda akan kepahamannya. Karena itu, lamakanlah shalat mu dan pendeklah khutbah mu. ”
· Sikap dalam khutbah
Jabir bin Abdullah berkata "Rasulullah SAW adalah bila berkhutbah ke dua matanya merah, suaranya tinggi, dan marahnya serius, sehingga beliau bagaikan memberi peringatan kepada pasukan." (HR. Muslim).
· Cara berkhutbah
Jabir bin Samurah berkata :"Sungguh Rasulullah SAW biasanya berkhutbah dengan berdiri, lalu duduk, kemudian berdiri lagi untuk berkhutbah. Barangsiapa menceritakan kepada mu, bahwa beliau biasanya berkhutbah dengan duduk, maka sesungguhnya ia berdusta." (HR. Muslim).
· Membaca doa untuk kebaikan kamu Muslimin dan Muslimat
Samurah bin Jundab berkata :"bahwa Nabi SAW biasa memintakan ampun bagi kaum Mukminin dan Mukmirat pada setiap Jumat." (HR. Al Bazzar).
Adapun tata cara berkhotbah adalah:
1. Membaca basmalah: bismillaahir rahmaanir rahiimi
2. Mengucapkan salam: assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu
3. Adzan
4. Membaca hamdalah :innalhamdulillaah, nahmaduhuu wa nasta'iinuhuu wa nastaghfiruhu wa na'uudzubillaahi min syuruuri 'anfusinaa wa min syayyi-aati a'maalinaa man yahdillaahu falaa mudhillalahu wa man yudhlilhu falaa haadiyalahu
5. Membaca syahadat: asyhadu anlaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalaahu wa asyhadu annaa muhammadan 'abduhuu wa rasuuluhuu laa nabiyya ba'dahu
6. Membaca shalawat :allaahumma shalli 'alaa syayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihii 'ajma'iin
7. Membaca ayat alqur'an yang mengajak bertaqwa kepada allah (biasanya khatib membaca ali imran ayat 102). Atau membaca ayat alqur'an yang lain sesuai dengan topik khutbah
8. Berwasiat untuk diri sendiri dan jamaah agar selalu dan meningkatkan taqwa kepada Allah Swt
9. Mulai berkhutbah sesuai topiknya memanggil jamaah bisa dengan panggilan ayyuhal muslimun atau ma'asyiral muslimin rahimakumullah, atau sidang jum'at yang dirahmati allah
10. Menutup khutbah pertama dengan do'a untuk seluruh kaum muslimin dan muslimat
11. Duduk sebentar (tuma'ninah) untuk memberi kesempatan jamaah jum'at untuk beristighfar dan membaca shalawat pelan-pelan
12. Khutbah kedua aturannya persis sama dengan khutbah pertama semua urutan dari hamdalah, syahadat, shalawat, wasiat taqwa, ayat qur'an, dan do'a untuk seluruh orang muslim dan muslimat serta mu'minin dan mu'minat harus dipenuhi.
13. Bacaan penutup wasiat khutbah kedua dan membaca ayat al qur'an yang menyuruh bershalawat atau surat al ahzab 56
14. Membaca do'a
15. Penutup khutbah kedua (bacaan ini didekritkan oleh khalifah umar bin abdul aziz harus dibaca karena pada masa itu khutbah jum'at sering digunakan untuk menyerang lawan politik oleh para khatib, diambil dari surat an nahl 90.
6. Apa yang Anda ketahui tentang istilah-istilah di bawah ini:
a. Istinsyaq adalah Memasukkan Air Ke Dalam Hidung Lalu Menghirupnya Dengan Sekali Nafas Sampai Ke dalam Hidung yang di lakukan di dalam wudhuk.
b. Istintsar adalah mengeluarkan kembali air yang telah dihirup lewat hidung pada saat berwudhuk.
c. Ru’yah adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali ketika terjadi ijtima’ (bulan baru). Ru’yah dapat dilakukan dengan mata telanjang atau alat bantu optik seperti teleskop. Apabila hilal terlihat, maka sejak petang hati waktu setempat telah memasuki bulan baru.
d. Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam dimulainya awal bulah.
e. Istikmal adalah menyempurnakan bilangan bulan Sya'ban atau bulan Ramadhan menjadi 30 hari. Istikmal dilakukan bila ru'yatul hilal tidak terjadi, baik dikarenakan tertutup awan atau sebab lain.
f. Mani adalah cairan berwarna putih yang keluar memancar dari kemaluan, biasanya keluarnya cairan ini diiringi dengan rasa nikmat dan dibarengi dengan syahwat.
g. Madzi adalah air yang keluar dari kemaluan, air ini bening dan lengket. Keluarnya air ini disebabkan syahwat yang muncul ketika seseorang memikirkan atau membayangkan jima’ (hubungan seksual).
h. Wadi adalah air putih kental yang keluar dari kemaluan seseorang setelah kencing. Keluarnya air wadi dapat membatalkan wudhu. Wadi termasuk hal yang najis.
0 komentar:
Posting Komentar
saya masih belajar mohon maaf bila bnyak salah dan kekurangan.