Ciri-ciri masyarakat yang dihadapi
Rasulullah pada periode Mekkah
Sebelum Islam datang
masyarakat mekkah ketika itu masi menyembah berhala-berhala yang di tempatkan
di dalam ka’bah, zaman ini juga dikenal dengan zaman jahiliyah. Mekkah
merupakan tempat pertama yang di dakwah oleh Rasulullah. Adapun ciri-ciri
masyarakat Mekkah ketika itu adalah:
1. Menyembah
berhala.
2. Membunuh
dan berperang serta berzina selain itu mereka juga senang mengubur anak
perempuan hidup-hidup karena pada masa itu melekat sebuah anggapan bahwa
mempunyai anak perempuan merupakan sebuah kehinaan yang mendalam.
3. Persaingan antara keturunan atau kaum ataupun
klan-klan yang ada pada saat itu sangat berpengaruh, terutama pada kaum Quraisy
dimana saat itu mereka sangat berpengaruh dan mempunyai kekusaan. Sehingga kaum
Qurai sangat enggan tunduk kepada nabi Muhammad SAW yang secara garis keturunan
berasal dari kaum Abdul Muthalib, karena takut akan kehilangan kekuasaan dan
kedudukan.
4. Taklid
kepada nenek moyang, orang-orang di Mekkah sangat kuat memegang teguh
kepercayaan nenek moyang mereka. Tradisi tersebut dianggap hal yang mutlak
serta membawa keberuntungan dan sangat sulit untuk ditinggalkan.
5. Membuat
ataupun memahat patung adalah salah satu sumber ekonomi masyarakat mekkah saat
itu disamping berdagang.
·
Dakwah Rasulullah SAW pada periode
Mekkah
Nabi Muhammada merupakan
salah seorang anggota bani Hasyim, suatu kabilah yang ada dalam suku Quraisy,
ia lahir pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau bertepatan dengan 20 Agustus 570
M.
Menjelang usia nya yang
ke 40 tahun, beliau selalu belkhalwat di gua Hira, sebuah tempat yang terletah
beberapa kilometer dari kota Mekkah, di tempat tersebut beliau berusaha
menenangkan diri dengan cara bertafakkur. Setelah lama berkhalwat akhirnya pada
tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M, atas perintah Allah SWT, malaikat Jibril
datang kehadapan-nya untuk menyampaikan wahyu pertama, yakni surat Al-‘Alaq
ayat 1-5.
Dengan turunya wahyu
pertama tersebut maka telah terpilihlah nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul.
Dengan harap-harap cemas menanati datangnya wahyu berikutnya ditempat yang
sama, sehingga atas perintah Allah SWT, Jibril datang membawa wahyu yang kedua
yang meyeru untuk berdakwah, yakni surat Al-Mudatsir ayat 1-7.
Seiring turunya wahyu
kedua maka dimulailah babak dakwah Islam di Mekkah. Langkah pertama yang
dilakukan oleh Rasulullah adalah dengan berdakwah secara sembunyi-sembunyi
dengan mendakwah keluarga terdekat beliau terlebih dahulu, sebagaimana surat
Asy-Syu’ara ayat 214.
Setelah beberapa lama
melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi maka turunlah perintah agar berdakwah
secara terang-terangan sebagimana surat Al-Hijr ayat 94.
Tidak jauh berbeda
dengan dakwah pertama langkah pertama yang dilakukan Rasulullah adalah
mengundang dan menyeru kepada kerabat dekatnya dari Bani Muthalib. Dan mereka
semua menolak kecuali Ali bin Abi Thalib. Dan setelah itu barulah Rasulullah
mengajak masyarakat umum dari kelas bangsawan hingga kepada golongan hamba
sahaya.
Namun demikian dalam
menyampaikan risalah tersebut Rasulullah bukan tidak memiliki rintangan dan
halangan, sebagaimana masyarakat Qurai tidak percaya sama sekali apa yang telah
disampakan oleh Rasulullah, diantara orang yang mendustakannya adalah Abu Lahab
dan istrinya. Sehingga penistaan tersebut di abadikan di dalam Al-Quran surat
Al-Lahab ayat 1-5.
Meskipun banyak sekali
rintangan yang menghadang namun tidak sedikitpun menyulutkan semangat
Rasulullah SAW dalam mendakwahkan Islam.
·
Pengaruh Dakwah Rasulullah pada
Periode Mekkah
Pada dakwah di Mekkah pengaruh awalnya adalah banyak
diantara sahabat Rasulullah yang beriman kepada Allah SWT seperti: Ali bin Abi
Thalib (Saudara sepupu yang tinggal serumah dengan Rasulullah), Zaid bin
Haritsah (Anak angkat Rasulullah), Abu Bakar Ash-Siddiq (Sahabat dekat
Rasulullah), Ummu Aiman (Pengasuh Rasulullah pada waktu kecil).
Dan selanjutnya Abu Bakar juga mendakwah Islam yang
pada akhirnya Abdul
Amar dari Bani Zuhrah, Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris, Utsman bin Affan,
Zubair bin Awam, Sa’ad bin Abu Waqqas,
dan Thalhah bin Ubaidillah masuk Islam mereka juga disebut dan
dikenal dengan sebutan Assabiqul Awwalaun.
Pada dakwah periode mekkah ini cukup banyak orang-orang yang memeluk dan beriman kepada Allah SWT, sehingga pada periode ini dimana merupakan titik awal dakwah Rasulullah hanya mendakwah tentang keimanan atau pada seputaran Aqidah, persaudaraan, kesucian jiwa dan hari kiamat karena dengan kuatnya Aqidah islamiyah sebagaimana yang tersebut diatas pada setiap pribadi manusia maka seseorang tersebut akan sangat mudah mengikuti perintah dari Allah SWT, dari berbagai sisi baik itu tentang ibadah, muamalah, munakahat, dan lain sebagainya.
Pada dakwah periode mekkah ini cukup banyak orang-orang yang memeluk dan beriman kepada Allah SWT, sehingga pada periode ini dimana merupakan titik awal dakwah Rasulullah hanya mendakwah tentang keimanan atau pada seputaran Aqidah, persaudaraan, kesucian jiwa dan hari kiamat karena dengan kuatnya Aqidah islamiyah sebagaimana yang tersebut diatas pada setiap pribadi manusia maka seseorang tersebut akan sangat mudah mengikuti perintah dari Allah SWT, dari berbagai sisi baik itu tentang ibadah, muamalah, munakahat, dan lain sebagainya.
Note: Dirangkum dari beberapa buku.
Keren Gan
BalasHapus