Masyarakat dan pendidikan merupakan dua komponen
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, masyarakat membutuhkan
pendidikan begitu pula sebaliknya, tanpa masyarakat pendidikan tidak akan
berjalan dengan baik karena di dalam pendidikan terdapat unsur masyarakat
seperti guru, peserta didik dan lain-nya, begitu pula sebaliknya tanpa ada
pendidikan masyarakat akan menjadi bodoh dan tidak mempunyai ilmu pengetahuan.
Selain itu masyarakat juga dipandang sebagai
“laboratorium dimana anak belajar, menyelidiki dan turut serta dalam
usaha-usaha masyarakat yang mengandung unsur masyarakat”.[1] Dan
masyarakat berfungsi sebagai “penerus budaya dari generasi selanjutnya secara
dinamis sesuai situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat melalui
pendidikan dan interaksi sosial”.[2] Yang
sehingga sangat mustahil bila kedua unsur ini yakni pendidikan dan masyarakat
dipisah dan tidak berkaitan dan apabila kedua hal tersebut tidak menyatu maka
akan menghasilkan hasil didikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan lingkungan.
Dan pendidikan juga harus memenuhi kebutuhan dari
pada masyarakat itu sendiri sehingga kelak terbentuklah masyarakat yang madani
yang dimana kemudian dalam undang-undang negara Indonesia juga telah dirumuskan
tentang pendidikan yang mengikuti atas kebutuhan masyarakat sekitar, yang
termaktub dalam undang-undang no. 20 tahun 2003.
Kemudian Al-Quran juga menyeru agar setiap kita
untuk saling mengingatkan dan memberikan pengetahuan untuk sesama agar kelak
tidak termasuk kedalam golongan orang yang merugi sebagaimana yang terdapat
pada surat At-Tahrim ayat 6 yaitu:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur
#Y$tR $ydßqè%ur â¨$¨Z9$#
äou$yfÏtø:$#ur $pkön=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâxÏî ×#yÏ©
w tbqÝÁ÷èt ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtur $tB tbrâsD÷sã ÇÏÈ
Hai orang-orang
yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
(At-Tahrim: 6).
Dalam ayat diatas secara tegas dikatakan agar umat
Islam untuk selalu saling mengingatkan sesama, walaupun itu hanya bersifat
sangat kecil setidaknya setiap masing-masing manusia mempertanggung jawabkan
semua perbuatan mereka sendiri.
Demikian juga bila dibawa kepada lingkup yang lebih
luas yaitu lingkup masyarakat, dimana masyarakat harus memiliki solidaritas
yang tinggi terhadap sesama sehingga proses pendidikan berjalan dengan baik dan
lancar. Dimana “semua anggota masyarakat memikul tanggung jawab membina,
memakmurkan, memperbaiki, dan memerintahkan yang ma’ruf melarang yang mungkar”.[3]
0 komentar:
Posting Komentar
saya masih belajar mohon maaf bila bnyak salah dan kekurangan.