Dilarang
Bersedekah
Pengemis bukan-lah pemandangan yang
biasa lagi bagi masyarakat kota Banda Aceh dan sekitar-nya kemanapun anda
melangkah anda pasti akan menemukan para pengemis yang meminta belas kasih
dengan berbagai alasan dan gaya masing-masing dengan tujuan mencari keuntungan
sebanyak-banyaknya. Media di Aceh dan luar Aceh sangat banyak memuat berita
tentang banyaknya pengemis di Aceh diantaranya adalah Waspada Online dengan
judul berita “Pengemis Menjamur di Banda
Aceh” tertanggal Selasa 23 Agustus 2011 01:23. Selain itu OkeZone.com juga memuat
berita yang berjudul, “Duh, Menjamurnya
Pengemis di Kutaraja” tertanggal Jum'at, 26 Agustus
2011 03:46 wib.Dan
banyak media lain-nya yang menggambarkan banyaknya pengemis yang berkeliaran di
Aceh khususnya Banda Aceh.
Fenomena
tersebut tentu sangat memalukan nama baik Aceh dimana Aceh diyakini merupakan
salah satu daerah terkaya di Indonesia, dengan berbagai sumber daya alam-nya.
Selain itu sebagai daerah yang satu-satunya di Indonesia yang menerapkan
Syariat Islam sangat tidak wajar dan memalukan dimana sebagian besar
masyarakat-nya beragama Islam dimana Islam sendiri secara tegas melarang
umat-nya untuk mengemis baik melalui Al-Quran maupun Hadist Rasullullah Saw.
Dari Samurah bin Jundub Radhiyallahu
‘anhu bahwa Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya meminta-minta sama
seperti seseorang menggores wajahnya sendiri kecuali jika dia meminta kepada
penguasa atau meminta karena darurat”. (Sunan Turmudzi: 2/65 no: 681 dan dia berkata: Hadits hasan shahih).[1]
Berdasarkan hadist
yang tersebut diatas bahwasanya Rasulullah Saw telah melarang umat Islam untuk
meminta-minta terkecuali memang benar-benar dalam keadaan darurat.
Meminta-minta merupakan pekerjaan yang sangat hina dan pekerjaan ini sangat
tidak di-ridhoi oleh Allah Swt, tidak ada alasan untuk seseorang mengemis atau
meminta-minta melainkan orang yang melaksanakan perbuatan tersebut adalah
pemalas.
Semua orang
Islam didunia juga mengetahui bahwasanya perbuatan meminta-minta merupakan
perbuatan yang tidak baik, namun demikian apa yang terjadi di dalam realita kehidupan,
tidak sedikit masyarakat Islam didunia khusus-nya Aceh yang ingin mengumpulkan
harta dengan mudah dan cepat tanpa harus bekerja dengan jalan mengemis serta
memelas kasih kepada orang lain. Padahal Rasulullah telah bersabda dalam
hadist-nya untuk meminta-minta demi untuk menjadi kaya karena-nya, sebagaimana
yang telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu‘anhu bahwa Nabi shallallahu‘alaihi
wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang meminta-minta
harta orang lain untuk dikumpulkannya maka sungguh dia telah meminta bara api
jahannam, maka hendaklah dia mempersedikitnya atau memperbanyaknya”.(Shahih
Muslim: 2/720 no: 1041).[2]
Tumbuh
suburnya pengemis di seluruh Indonesia khusus-nya di Aceh terutama Kota Banda
Aceh tidak dapat dipisahkan dari partisipasi para dermawan yang senantiasa
selalu memberi dan membantu para pengemis yang datang pada mereka, dengan
alasan karena kasihan, merasa iba dan lain sebagainya.
Memberi
sedekah kepada pengemis memang benar dianjurkan dalam Islam, karena menurut
Islam sebagian harta orang Islam terdapat harta para fakir miskin sebagaimana
ayat Al-Quran berikut:
þÎÇÊÒÈ
Artinya:
Dan pada harta-harta mereka ada hak
untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.
(Az-Dzariyat: 19).[3]
ÏÇËÐÌÈ
Artinya:
(Berinfaqlah) kepada orang-orang
fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha)
di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya Karena memelihara
diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka
tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang
kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
(Al-Baqarah: 273).
Namun
demikian sebagai seorang yang bijak, kita harus selalu selektif untuk memberi
segala sesuatu kepada orang lain, terutama kepada pengemis yang banyak tersebar
dimana-mana yang sangat menganggu dan meresahkan masyarakat dengan mimik wajah
sedih mereka serta baju robek yang kumuh untuk memikat mangsa.