Nama : Restu Andrian
Nim/Unit : 210918906 / 3 (tiga)
Jur/Fak : Pendidikan Agama Islam / Tarbiah
: IAIN AR RANIRY
Soal:
1. Jelaskan latar belakang dan faktor-faktor penyebab lahirnya aliran Khawarij, Syi’ah dan Murji`ah.
2. Sebutkan faktor-faktor yang dapat merusak aqidah dan cara mengatasinya.
3. Mengapa aliran Mu’tazilah disebut teologi Rasional-Liberal; sementara aliran Asy’ariyah disebut teologi Tradisional.
4. Jelaskan pengertian al-Asma’ al-Husna dan bagaimana cara mengaplikasikannya dalam amaliah sehari-hari.
5. Apa yang Anda ketahui tentang:
a. Fatalism
b. Predestination
c. Free Will and Free Act
d. Al-Shalah wa al-Ashlah
e. Anthropomorphism.
Jawab:
1. Secara etimologis kata khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja yang berari keluar, muncul, timbul, atau memberontak. Adapun yang dimaksud dalam terminology khawarij adalah satu sekte pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena ketidak sepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam Perang Siffin pada tahun 37 H /648 M, dengan kelompok bughat ( pemberontak ) Muawiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan khilafah.
Karena tidak terima karena ali berdamai dengan kaum muawwiyah maka golongan ini keluar dari kelompok ali, dan dinamakanlah kelompok ini sebagai kelompok khawarij, alasan golongan ini menolak perdamaian di karenakan pada saat perang ali hampir mengalahkan muawwiyah.
Ali sebenarnya sudah mencium kelicikan di balik ajakan damai kelompok Muawiyah sehingga ia bermaksud untuk menolak permintaan itu. Namun, karena desakan sebagian pengikutnya, terutama ahli qurra seperti Al Asy’ats bin Qais, Mas’ud bin Fudaki At-tamimi, dan Zaid bin Husein Ath-Tha’I, dengan sangat terpaksa Ali memerintahkan Al Asytar ( komandan pasukannya) untuk menghentikan peperangan.
Setelah menerima ajakan damai, Ali bermaksud mengirimkan Abdullah bin Abbas sebagai delegasi juru damai ( hakam ) nya, tetapi orang khawarij menolaknya. Mereka beralasan bahwaAbdullah bin Abbas berasal dari kelompok Ali sendiri . Kemudian mereka mengusulkan agar Ali mengusulkan Abu Musa Al-Asy’ari dengan harapan dapat memutuskan perkara berdasarkan kitab Allah. Keputusan tahkim, yakni Ali diturunkan dari jabatannya sebagai khalifah oleh utusannya, dan mengangkat Muawiyah menjadi khalifah pengganti Ali sangat mengecewakan orang-orang khawarij.
Pada saat itu juga orang-orang khawarij keluar dari pasukan Ali dan langsung menuju Hurura. Itulah sebabnya Khawarij disebut juga dengan imam Huruirah. Kadang-kadang mereka disebut dengan syurah dan Al Mariqah. Dan itu pula yang melatar belakangi timbulnya aliran Khawarij.
Kemudian yang melatar belakangi timbulnya aliran Syi’ah adalah; karena kaum syiah beranggapan bahwa hanya ali lah yang pantas menggantikan posisi Rasulullah sepeninggalan Rasulullah, karena ketika Rasulullah SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk mengajak keluarga terdekatnya masuk Islam, ia berkata kepada mereka: “Barang siapa di antara kalian yang siap untuk mengikutiku, maka ia akan menjadi pengganti dan washiku setelah aku meninggal dunia”. Tidak ada seorang pun di antara mereka yang bersedia untuk mengikutinya kecuali Ali.
Selain itu Imam Ali adalah sosok figur yang telah berhasil menghidupkan Islam dengan pengorbanan-pengorbanan yang telah lakukannya. Seperti, ia pernah tidur di atas ranjang Rasulullah SAW di malam peristiwa lailatul mabit ketika Rasulullah SAW hendak berhijrah ke Madinah dan kepahlawannya di medan perang Badar, Uhud, Khandaq dan Khaibar. Seandainya pengorbanan-pengorbanan tersebut tidak pernah dilakukannya, niscaya Islam akan sirna di telan gelombang kebatilan. Kaum syiah beranggapan bahwasanya tiada yang pantas menggantikan posisi Rasulullah selain Ali dan seluruh keluarga Rasul (ahlul bait).
Munculnya aliran murjiah ini di latar belakangi oleh persoalan politik, yaitu persoalan khilafah (kekhalifahan). Setelah terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan, umat Islam terpecah kedalam dua kelompok besar, yaitu kelompok Ali dan Mu’awiyah. Kelompok Ali lalu terpecah pula kedalam dua golongan, yaitu golongan yang setia membela Ali (disebut Syiah) dan golongan yang keluar dari barisan Ali (disebut Khawarij). Ketika berhasil mengungguli dua kelompok lainnya, yaitu Syiah dan Khawarij, dalam merebut kekuasaan, kelompok Mu’awiyah lalu membentuk Dinasti Umayyah. Syi’ah dan Khawarij bersama-sama menentang kekuasaannya. Syi’ah menentang Mu’awiyah karena menuduh Mu’awiyah merebut kekuasaan yang seharusnya milik Ali dan keturunannya, Sementara itu Khawarij tidak mendukung Mu’awiyah karena ia dinilai menyimpang dari ajaran Islam.
Dalam pertikaian antara ketiga golongan tersebut terjadi saling mengafirkan. Di tengah-tengah suasana pertikaian ini muncul sekelompok orang yang menyatakan diri tidak ingin terlibat dalam pertentangan politik yang terjadi. Kelompok inilah yang kemudian berkembang menjadi golongan Murji’ah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa latar belakang serta faktor yang penyebab lahir nya ketiga golongan di atas tersebut salah satu nya disebabkan oleh faktor politik, walaupun di dalam aliran tersebut juga ada terdapat perbedaan yang berkaitan dengan teologi, ini disebabkan oleh perbedaan cara menafsirkan serta perbedaan dalam ilmu asbabul nuzul seseorang (penafsir), sehingga berbeda nya hasil tafsiran yang kemudian menimbulkan teologi teologi baru dan berbeda beda.