Rasa ingin berbagi dan belajar menjadi inspirasi untuk memulai kehidupan dengan cinta dan kasih sayang. Sehingga dengan demikian tercapailah tujuan hidup manusia. Goresan pena merupakan awal untuk mencapai keindahan walaupun coretan tersebut hanyalah kumpulan goresan dari seorang anak manusia yang sangat fakir akan ilmu! Namun demikian, semoga goresan ini bermamfaat bagi penulis sendiri serta menjadi inspirasi untuk semua.

Rabu, 22 Oktober 2014

MENYADARKAN PENDIDIKAN

*Restu Andrian*
Pendidikan merupakan proses mengembangkan kemampuan manusia untuk dapat hidup dan bertahan dalam lingkungannya dan membentuk literature-literatur tersendiri dalam kelompoknya dan disepakati serta dapat dijalankan bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Dalam masyarakat modern tujuan dari pendidikan adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh lingkungan sekitar, sebagaimana yang diungkapkan oleh Chan dan Sam (2008:113) bahwa untuk menghadapi tantangan dunia yang sangat cepat berubah peningkatan akan kualitas sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kesempatan kerja baik di dalam maupun luar negeri.
Pada hakikatnya pendidikan tidak saja digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang bersifat konsumtif, namun lebih bersifat pada pencapaian moralitas yang melambangkan kualitas nilai seseorang dan hal tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor budaya dan keagamaaan yang dianut oleh keluarga maupun masyarakat disekitarnya. Secara lebih terperinci Darmadi (2009:132) menjelaskan bahwa karakter seseorang sangat dipengaruhi oleh, “fatwa-fatwa keagamaan dan/atau kepercayaan budaya yang berkaitan dengan pengaruh ibu pada jabang bayi lahir atau saat bayi di susui “asi”, pengaruh kasih sayang dan ucapan perilaku ibu-bapak dan adik kakak terhadap anak usia bayi sampai dengan usia sekolah”.
Pendidikan menjadi suatu alat yang sangat penting dalam menghadapi era globalisasi yang semakin canggih dan semakin terbuka dalam berbagai permasalahan, perkembangan teknologi yang sangat pesat menjadikan manusia sangat konsumtif akan kebutuhan dan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan teknologi yang begitu pesat selain dapat membawa seseorang dalam cakrawala dunia yang penuh dengan berbagai ilmu pengetahuan juga akan menjadi momok tersendiri bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan Indonesia bila pengguna dari teknologi tersebut kurang bijak dalam mempergunakannya. Penggunaaan teknologi secara baik dan bijak tersebut dapat diatur dan dikendalikan oleh pendidikan.
Terjadinya proses pendidikan tidak saja di tempat-tempat yang telah direncanakan dalam artian pendidikan yang bersifat formal ataupun nonformal, namun proses terjadinya pendidikan tidak dapat dibatasi sebagaimana pendidikan informal yang memiliki ruang lingkup yang cukup luar  yaitu pada lingkungan keluarga dan masyarakat. lingkungan keluarga merupakan tenpat terjadinya proses pendidikan pertama dan menjadi fondasi awal bagi seseorang dalam mengembangkan kemampuan dan jati dirinya, orang tua sebagai motor penggerak dan motivator pertama dalam mengembangkan kemampuan seorang anak memiliki andil dan tanggung jawab besar dalam memberikan bimbingan dasar sebelum anak melangkah dalam lingkup yang lebih besar baik itu berupa lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Masyarakat sebagai manusia yang membutuhkan pendidikan baik bagi dirinya maupun keluarganya sering hanya memberikan beban dan tanggung jawab pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang dituju atau tempat mereka menjalankan proses pendidikan. Tanggung jawab dan beban pendidikan dalam konteks yang lebih khusus hanya dibebankan kepada sekolah maupun guru. Pada dasarnya pendidikan tidak saja dibebankan pada lembaga pendidikan ataupun guru namun lebih komprehensi tanggung jawab pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak.
Seiring akan sadarnya masyarakat akan pentingnya pendidikan sebagai proses mencapai tujuan yang diinginkan oleh seseorang ataupun kelompok, menjadikan pendidikan sebagai incaran yang diperubutkan oleh semua kalangan untuk memperbaiki kehidupan mereka, sehingga lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan yang dianggap sangat menjanjikan dimasa depan menjadi pilihan terfavorit dan yang paling digemari dalam memilih atau dalam melanjutkan pendidikan.
Fenomena-fenomena serta perkembangan dan realitas yang terjadi dalam masyarakat menjadikan masyarakat tersadar akan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai telah berubah sebagaimana masyarakat menghendaki akan tercapainya dan terwujudnya pribadi-pribadi yang potensial dan memiliki kualitas yang baik dalam ilmunya mulai bergeser dan menjali lebih luas yaitu kesadaran akan pentingnya nilai-nilai norma sebagai penyeimbang suatu ilmu pengetahuan sehingga dengan adanya nilai maupun norma keilmuan yang dimiliki oleh seseorang dapat di implementasikan dalam bentuk yang positif, fenomena ini yang kemudian ditanggapi dengan pergantian kurikulum pada tahun 2013 yang menekankan peserta didik padam nilai-nilai dan moralitas.
Secara implikatif nilai dan norma tidak dapat dipisahkan dengan budaya serta agama, kedua komponen ini memiliki hubungan yang sangat erat dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Pengembangan keilmuan yang sejalan dengan budaya lokal akan menjadi nilai jual tersendiri bagi bangsa Indonesia dan hal tersebut telah diatur dalam UUD 1945 Pasal 32 ayat 1 yang berbunyi, “ Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”.
Mengimplementasikan pendidikan yang berbasis nilai yang dibingkai dalam budaya dan agama tanpa melanggar norma-norma tersebut merupakan proses pendidikan yang bebasis nilai dan norma yang diidamkan dan akan menjadi bekal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki tanpa ada peyimpangan dan penyalahgunaan ilmu yang dimiliki, sebagaimana Takdir Ilahi (2012:196) menjelaskan bahwa revitalitas pendidikan moral dapat diimplementasikan bila orientasi pendidikan agama dan moral menjadi landasan utama.
Sehingga sadar akan pendidikan moral menjadi sangat penting bagi pertumbuhan pendidikan seseorang, pendidikan moral tidak saja di dapat dari pendidikan formal, namun akan lebih banyak di dapat dalam pendidikan non formal dan informal, dan proses pendidikan yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang seseorang adalah lingkungan dimana seseorang tersebut menetap, sehingga membiasakan budaya yang baik dan implementasi keagamaan yang komprehensif dalam lingkungan sekitar merupakan proses pendidikan yang sangat efektif dan efisien.

Daftar Pustaka
Tim Bela Bangsa, UUD 1945 dan Perubahannya, Jakarta: Belabook Media, 2010.
Muhammad Takdir Ilahi, Revitalisasi Pendidikan Berbasis Moral, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
Hamid Darmadi, Dasar Konsep Pendidikan Moral, Bandung: Alfa Beta, 2009.

Sam M. Chan dan Tuti T. Sam, Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

saya masih belajar mohon maaf bila bnyak salah dan kekurangan.

Blogger Themes

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Blogger Tricks

BTemplates.com